Manusia merupakan makhluk yang sempurna diciptakan oleh allah swt, diberi kelebihan perasaan, naluri serta insting dari pada makluk yang lain, pada dasarnya setiap manusia sering tidak memaksimalkan kelebihan yang ada bahkan cendrung tidak peduli.
Didalam hidup manusia pasti akan kedatangan tamu yang bernama "masalah", tapi ketika manusia berpikiran bahwa masalah yang timbul bukanlah masalah pada titik ini manusia dapat dikatakan bijaksana. ada beberapa cara manusia dalam menghadapi masalah yaitu berupa pendekatan sumber masalah dan mencari akar masalah serta solusinya, kemudian ada beberapa manusia yang takut dan lari dan menghindar dari masalah yang ada inilah manusia yang tidak bijaksana, karna pada initinya masalah itu ada karena dari kesalahan manusia itu sendiri bukanlah takdir maupun kehendak tuhan semata.
Masalah klasik yang sering dihadapi manusia adalah ketika didalam hidup mereka yarus memilih, penjelasannya ketika manusia harus memilih baik itu untuk kehidupannya sendiri maupun orang lain sering sekali ditemani oleh kegalauan yang berasal dari aspek-aspek kekeluargaan, ekonomi, strata, intelejensi dan kemakmuran. manusia yang dihinggapi kegalauan apabila tidak mampu mengusai keadaan dan memahami penyebab kegalauan dan tidak berusaha mencari solusinya ini meruakan manusia yang tidak bijaksana.
Sebaiknya ketika manusia diposisikan dalam keadaan harus memilih maka mestilah mempertimbangankan hal-hal yang ada, sebagai contoh seseorang yang dihadapkan kepada masalah ketika menginginkan sesuatu namun memperoleh pertentangan dari orang tua maka manusia harus ingat orang tua tidak pernah menginginkan sesuatu yang buruk pada anaknya kecuali orang tuanya sudah tidak waras, ketika sesuatu yang kita ingginkan mampu untuk kita lakukan dan berpikir terbaik bagi hidup kita namun kebahagian orang tua itu lebih dari segalanaya, ketika itulah kita sebagai anak dapat membalas secuil kebaikan orang tua dengan menjadi anak yang berbakti dan menghormati mereka. Karna yakinlah tidak semua keingginan kita akan ditentang mereka karena mereka memiliki standar dalam mengukur kemampuan dan kebahagian anak yang mereka cintai.
" Berkorban tak selamanya sakit "
*ini hanya curhat semata apabila ada kesamaan judul, cerita, tokoh dan alur cerita mohon dimaklumi :)
ttd : randifebrianto69@yahoo.co.id
" Berkorban tak selamanya sakit "
Post a Comment