Berita Internasional    Politik    Sosial    Budaya    Ekonomi    Wisata    Hiburan    Sepakbola    Kuliner    Film   
Powered by Blogger.

Popular Posts


Showing posts with label sosial. Show all posts
Showing posts with label sosial. Show all posts

Hilangkan Trauma, Pendongeng Hibur Imigran di Langsa


Langsa - Sebanyak 682 imigran Rohingya dan Bangladesh ditampung dalam dua gudang di Kuala Langsa, Langsa, Aceh. Mereka kembali dapat tertawa riang terlebih saat dihibur oleh pendongeng di penampungan.

Pantauan detikcom, sejumlah pengungsi etnis Rohingya dihibur oleh Komunitas Dongeng Ceria yang datang dari Jakarta. Mereka berkumpul di posko yang berada di depan gudang penampungan. Beberapa anggota komunitas berusaha menghibur mereka dengan berbagai cerita.

Anak-anak imigran yang sebelumnya sempat terombang-ambing di lautan selama hampir empat bulan, kembali tertawa riang. Saat pendogeng bercerita dengan menggunakan boneka sebagai alat peraga, mereka terlihat gembira. Bahkan mereka mencoba memegang boneka tersebut meski ada perasaan takut.

Seorang anggota Komunitas Dongeng Ceria, Iman Surahman, mengatakan, komunitasnya sudah dua hari berada di Aceh untuk menghibur para imigran yang ditampung diempat lokasi. Tujuannya, agar para pengungsi tersebut kembali ceria, gembira dan terhibur.

"Kita ingin menghibur mereka, dengan mereka senang akan mudah mereka dapat menghilangkan trauma," kata Iman saat ditemui detikcom, Sabtu (23/5/2015).

Imigran ini sudah seminggu ditampung di Langsa, Aceh. Mereka diselamatkan para nelayan pada Jumat (15/5) lalu. Saat ini, mereka ditampung di Kuala Langsa dalam dua gedung terpisah.

Menurut Iman, setelah berbulan-bulan terombang-ambing di lautan lepas, para pengungsi perlu dihibur untuk memulihkan mental mereka. Hal itu diperlukan agar imigran ini dapat lebih tenang dan kembali punya mimpi atau cita-cita.

"Sekarang selain mereka membutuhkan bantuan seperti makanan dan lain-lain, mereka juga membutuhkan ketenangan. Kita ingin menjadikan mereka lebih tenang agar mereka punya mimpi dan cita-cita," jelasnya.

detik.com

ABK kapal tunda hilang saat menyelam


Kotabaru, Kalimantan  Selatan - Seorang awak kapal tunda, KM Social Blory, Toto Hariadi (56), hilang di dermaga PT Sebuku Iron Lateritic Ores saat menyelam untuk melepas tali kapal yang tersangkut di baling-baling kapal.

Human Resources Development/General Affair (HRD/GA) PT Silo, IDK Dharmaja, melalui telepon genggam di Kotabaru, Senin, mengatakan, menurut keterangan di lapangan saat itu Toto menyelam dibantu pernapasan manual kompresor untuk melepas tali yang tersangkut.

"Setelah sekian lama, ternyata Toto tidak kunjung naik dan teman-temannya langsung melakukan pencarian di lokasi penyelaman," katanya.

Bahkan, lanjut dia, pencarian dilakukan menggunakan jaring ikan, tetapi hasilnya juga nihil Toto tetap tidak ditemukan.

Karena usahanya gagal, akhirnya kejadian tersebut dilaporkan ke Badan SAR Nasional Kotabaru dan instansi terkait lainnya untuk meminta tolong mencari Toto yang hilang saat menyelam.

Rescuer Pos SAR Kotabaru, M Imam Nazarudin di Kotabaru, mengungkapkan, pihaknya bersama tim menerjunkan tujuh personil penyelam dilengkapi dengan alat penyelaman moderen.

"Kami menerjunkan beberapa orang penyelam lengkap dengan peralatannya untuk melakukan penyelaman mencari korban Toto," terangnya.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat, Adi Sutomo, juga menerjunkan beberapa orang personil untuk membantu melakukan pencarian Toto, di dermaga PT Silo, di Pulau Sebuku.

Seorang anggota tim penyelam Jaya menambahkan, ia bersama beberapa penyelam lainnya akan melakukan pencarian dalam radius tertentu di perairan sekitar lokasi pertama saat korban menyelam.

antaranews.com

VIDEO: Mahasiswa Terpeleset Masuk Kawah Merapi


Suara Jagad - Seorang mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta terjatuh ke dalam kawah Gunung Merapi, Sabtu, 16 Mei 2015. Hingga kini Tim SAR masih melakukan pencarian terhadap mahasiswa bernama Eri Yunanto ini.
Hingga kini belum diketahui kondisi mahasiswa berusia 21 tahun itu, yang jatuh ke kawah dengan kedalaman 100-200 meter. Tim SAR dan tim penanggulangan bencana daerah Boyolali, Jawa Tengah, saat ini masih terus melakukan pencarian.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi, Suwigyo, menjelaskan korban mendaki gunung bersama kelima rekannya melalui resor Boyolali pada Jumat malam, 15 Mei 2015.
Saat berada di atas puncak kawasan Gunung Merapi, Sabtu siang, korban terpeleset dan terjatuh ke dalam kawah.
Kelima rekan korban pun turun gunung untuk melaporkan kejadian tersebut.  Diperkirakan proses evakuasi korban akan memakan waktu lama karena kabut tebal yang menyelimuti lokasi. Tim SAR sudah menyiapkan tim vertikal rescue dengan peralatan bantu pernapasan untuk melindungi dari gas beracun.  Lihat videonya di sini.

viva.co.id

Tiga Penyebab Kebosanan dalam Pernikahan



MENJAGA keromantisan dalam rumah tangga bukan hal mudah. Banyak hal yang membuat suasana pernikahan tiba-tiba hambar dan membosankan. Sebagai istri Anda perlu menyelidiki apa penyebab yang membuat rumah tangga jadi kurang bergairah.
Seperti dikutip dari Familyshare, Minggu (17/5/2015), berikut beberapa penyebab yang membuat suasana dalam rumah tangga terasa hambar.
Terlalu banyak menghabiskan waktu di luar
Sebagai pasangan suami-istri bekerja, waktu memang lebih banyak dihabiskan di luar rumah. Sehingga hanya sedikit waktu tersisa untuk pasangan Anda. Fatalnya, masing-masing dari Anda justru menikmati kondisi tersebut tanpa mencari solusi.
Mengurangi rasa kasih sayang
Hadirnya anak dalam rumah tangga ternyata tidak selalu berdampak baik dalam hubungan suami-istri. Sebab mereka justru banyak mencurahkan kasih sayang terhadap anak, sehingga lupa dengan pasangannya sendiri. Ingat, sebelum ada anak Anda berdua adalah pasangan yang saling mencintai.
Tidak menerima kekurangan
Menikah artinya menerima kekurangan dan kelebihan pasangan Anda. Ketika sudah berumah tangga banyak kebiasaan-kebiasaan buruk suami atau istri yang baru diketahui. Salahnya, Anda tidak saling menerima hal itu. Lebih buruk lagi yang timbul justru kebencian.


okezone.com

PBB Serukan Asia Tenggara Selamatkan Pengungsi Rohingya

 
Suara Jagad - Sebuah perahu yang penuh dengan migran ditarik kembali ke laut oleh angkatan laut Thailand, Sabtu 16 Mei 2015. Angkatan laut di negara-negara di Asia bertekad untuk tidak membiarkan pencari suaka mendarat di negaranya.

Merespons hal tersebut, mengutip Reuters, Sabtu 16 Mei 2015, PBB menyerukan negara-negara di sekitar Laut Andaman, tenggara Teluk Benggala, selatan Myanmar dan barat Thailand, untuk menyelematkan ribuan migran Bangladesh dan muslim Rohingya dari Myanmar yang terdampar di perahu.

"Kami tidak melihat langkah tersebut (menolong) dari pemerintah manapun di wilayah ini (Asia), meskipun kita menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengambil tindakan karena (mereka) orang sekarat," kata Jeffrey Savage, yang bekerja di Badan PBB untuk urusan Pengungsi (UNHCR) di Indonesia.

Jeeffrey menyebut sekitar 1.400 migran telah mendarat selama seminggu terakhir. Hampir 800 di antaranya mendarat daerah Langsa di Aceh Indonesia pada hari Jumat, 15 Mei 2015.
Reuters menuliskan, Mahmud Rafiq, seorang pria Rohingya (21 tahun) yang meninggalkan Myanmar bulan lalu, menceritakan bagaimana kapal Angkatan Laut RI memberi mereka makanan dan obat-obatan sebelum menarik perahu mereka ke perairan Malaysia.
Saat itu, kata Rafiq, mereka berhenti, lalu diberi persediaan makanan, dan suruh kembali. Selama terombang-ambing di laut, kata dia, mereka harus bertahan di tengah keterbatasan pasokan makanan.

"Kami memiliki sangat sedikit makanan, dan kami sepakat meninggalkannya untuk wanita dan anak-anak. Kemudian mereka mulai memukul kami. Mereka mengambil makanan. Mereka mendorong banyak dari kita ke laut. Mereka memukuli kami dan menyerang kami dengan pisau. Saya dipukul dengan papan kayu di kepala dan di kaki saya," kata dia.
UNHCR mengatakan sekitar 25.000 orang Bangladesh dan Rohingya telah mengungsi dalam tiga bulan pertama tahun ini. Jumlah itu dua kali lebih banya pada periode yang sama pada 2014.
Organisasi Internasional itu mengkritik pemerintah Asia Tenggara yang melarang pengungsi tersebut ke daratan sehingga membahayakan hidup mereka yang terombang ambing di atas laut.
Seruan AS

Menteri Luar Negeri AS John Kerry pada Jumat mendesak Thailand untuk mempertimbangkan memberi perlindungan kepada suku Rohingya dan meminta untuk tidak mengirim mereka kembali ke laut.

Diskriminasi dan yang dilakukan pemerintah Thailand dan Myanmar, yang mayoritas beragama Budha, terhadap muslim Rohingya, memaksa mereka mencari suaka ke negara lain. Kebanyakan dari mereka mengungsi menggunakan perahu seadanya ke negara-negara tetangga.

sumber : viva.co.id

Seorang Pendaki Merapi Dilaporkan Terjatuh ke Jurang Kawah


Yogyakarta, - Seorang pendaki asal Yogyakarta dilaporkan jatuh terpeleset ke jurang kawah Gunung Merapi di sisi Boyolali, Jateng. Tim SAR sudah dikerahkan untuk segera menemukan dan mengevakuasi pendaki tersebut namun hingga malam ini belum diketahui nasib pendaki yang terperosok masuk di jurang sedalam 200 meter.

Eri Yunanto dilaporkan terpeleset jatuh ke kawah Merapi pada Sabtu (16/5/2015) siang. Melihat Eri jatuh, lima temannya yang melakukan pendakian bersama langsung ‎turun mencari pertolongan.

Koordinator Relawan Barameru Merapi, Samsuri, ‎mengatakan bahwa setelah mendapat laporan kelima teman korban, Tim SAR dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali bersama para relawan berpengalaman segera mendaki menuju puncak Merapi untuk menyelamatkan korban.

‎"Belum ada laporan dari tim berangkat ke puncak sehingga belum bisa dilaporkan keadaan korban. Kalau pun sudah ketemu, proses evakuasi mungkin cukup sulit karena kondisi malam di puncak sehingga kekurangan penerangan. Terlebih kedalaman kawah merapi mencapai sekitar 200 meter," papar Samsuri, Sabtu, (16/5/2015) malam.

Keterangan dari pihak kepolisian juga sangat minim. Kapolsek Selo, Boyolali, AKP Yadiyo, mengaku mendengar adanya pendaki yang mengalami naas di puncak Merapi, namun dia mengatakan belum mengetahui secara pasti kondisi pendaki tersebut karena tim penyelamat yang dikirim menuju puncak hingga saat ini belum memberikan laporan.


sumber : detik.com

Gempa susulan hebat kembali guncang Nepal


Jakarta  - Gempa susulan berkekuatan 5,7 Skala Richter menghajar lagi Nepal hari ini, tepatnya sekitar 76 km arah timur teggara ibu kota Kathmandu.

Menurut Survei Geologi AS (USGS), pusat gempa bumi berada di kedalaman 10 km.

25 April lalu, gempa bumi berkekuatan 7,8 Skala Richter menerjang negeri dan telah merenggut lebih dari 8.000 nyawa manusia.

Gempa bumi dahsyat itu kemudian disusul oleh rangkaian gempa susulan yang masih terjadi sampai sekarang, demikian Reuters.

Sumber : antaranews.com

Warga Dengar Ledakan Sebelum Api Berkobar di Cilandak


JAKARTA - Penyebab kebakaran di Jalan Kencana II Komplek MPR I RT 07/11 Cilandak, Jakarta Selatan, diduga berasal dari ledakan tabung gas.
"Saya tadi dengar ada ledakan terus cium bau kain kebakar langsung besar apinya," kata Triana, salah satu warga yang rumahnya ikut terbakar, Sabtu (16/5/2015).
Triana menambahkan, dirinya sedang istirahat di rumah ketika mendengar ledakan tersebut. Ledakan yang ia dengar berasal dari samping rumahnya.
"Suara ledakan di samping rumah saya, rumah bu Jum," tambahnya.
Ibu rumah tangga itu tidak bisa menyelamatkan barang berharga karena kobaran api terus merambat. "Habis semua enggak bisa diselamatkan lagi semuanya habis," simpulnya.
Sementara itu, Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan menurunkan 18 unit mobil pemadam ke lokasi kejadian. Belum diketahui berapa kerugian materil akibat peristiwa ini, tapi diperkirakan ada puluhan rumah yang terbakar.


sumber : okezon.com

TKW di Arab Saudi ketakutan atas serangan milisi Houthi


Kairo - Sedikitnya 25 tenaga kerja wanita (TKW) Indonesia yang bekerja di Najran, kota Arab Saudi yang berbatasan dengan Yaman, merasa ketakutan atas serangan bersenjata milisi Yaman, Haouthi.

"Kami ketakutan tapi tidak bisa berbuat apa-apa," kata Fatimah, salah satu TKW yang dihubungi ANTARA dari Kairo, Sabtu.

Fatimah mengaku sering mendengar suara tembakan senjata dan bom di dekat dari tempat tinggalnya.

"Kami bingung mau berbuat bagaimana lagi, yang ada hanya ketakutan," ujar Fatimah lewat jaringan whatsapp, dan mewanti-wanti Antara agar tidak menelepon lewat telepon genggamnya karena khawatir HP dirampas majikan.

Kota Najran, salah satu kota di kawasan selatan Arab Saudi yang berbatasan dengan negara bergolak Yaman, dilaporkan menjadi sasaran serangan dari kelompok pemberontak Syiah Yaman, Houthi, yang kini menguasai ibu kota Yaman, Sanaa.

Sararan Houthi ke Najran tersebut merupakan bagian dari serangan balasan atas gempuran udara koalisi Arab pimpinan Arab Saudi ke Yaman melawan milisi Syiah Haouthi.

Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Buruh Migran Indonesia (DPP BMI) Muhammad Ghazali yang dikonfirmasi Antara membenarkan adanya ketakutan TKW di Najran.

Menurut Ghazali, sedikitnya terdapat 25 TKW yang sedang bekerja di kota Najran dan mengkhawatirkan keamanan tidak kondusif akibat serangan Houthi.

Disebutkan, para TKW itu sudah melapor ke KBRI Riyadh, tapi sejauh ini belum mendapat tanggapan.

Di samping itu, kata Ghazali, para TKW itu juga mendapat perlakuan tidak sepantasnya, yaitu bekerja tidak hanya di satu majikan sesuai perjanjian, tapi malahan dipekerjakan berganti-ganti majikan.

Dengan nada pilu, Fatimah menuturkan isi hatinya, "Aku tidak ingin dipenjara. Moga2 kami semua selamat dari situasi sulit ini".

sumber : antaranews.com

Puing Helikopter AS yang Hilang di Nepal Ditemukan


Suara Jagad - Puing helikopter militer Amerika Serikat yang dilaporkan hilang pada pekan ini ketika tengah mendistribusikan bantuan, telah ditemukan. Menurut Kepala Operasi Angkatan Bersenjata Nepal, Mayor Jenderal Binoj Basnet, puing-puing helikopter Huey UH-1Y terlihat di area pegunungan dekat Desa Kalinchok, di ketinggian sekitar 3.383 meter. 

BBC edisi Jumat, 15 Mei 2015 melansir, kecil kemungkinan para penumpang helikopter selamat dari tragedi tersebut. Menurut pejabat berwenang Nepal, total terdapat enam prajurit marinir AS dan dua pasukan Nepal di dalam kabin helikopter.

Hilangnya helikopter AS terjadi bersamaan dengan gempa kedua yang mengguncang Nepal berkekuatan 7,4 skala Richter. Total korban sementara mencapai 110 orang.

Menurut editor harian Nepal Times, Kunda Dixit, puing helikopter ditemukan sekitar 56 kilometer dari Kathmandu. Pasukan darat kini tengah dikerahkan untuk mencari puing helikopter.

Kendati belum diketahui penyebab hilangnya helikopter, namun dari pembicaraan radio yang didengar oleh helikopter India, terdengar kemungkinan adanya masalah bahan bakar. Menurut Kolonel militer AS, Steve Warren, prajurit itu tengah bertugas di sekitar Charikot, desa yang paling parah terkena dampak gempa kedua.

Dua helikopter militer Nepal tengah dikerahkan untuk mencari helikopter tersebut. Selain itu, militer Nepal mengerahkan 400 pasukan darat.

Helikopter tersebut terbang dari bandara Kathmandu sebagai bagian dari operasi Negeri Paman Sam bertajuk "Sahayogi Haat" yang bermakna "uluran tangan" dalam Bahasa Nepal.

Lebih dari puluhan pesawat militer AS yang dikerahkan untuk membantu mendistribusikan bantuan kemanusiaan yang terkena dampak gempa.

sumber: viva.co.id

Doa iringi Didi Petet ke tempat peristirahatan terakhir


".. kami mohon pada-Mu, ampuni dosa-dosa saudara kami, maafkan kesalahannya (Didi)..."

Jakarta - Untaian doa dari pihak keluarga, kerabat dan rekan semasa hidup, mengiringi aktor senior Didi Petet ke tempat peristirahatan terakhirnya di TPU, Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta, Jumat.

Sekitar pukul 14.00, iring-iringan jenazah tiba di lokasi pemakaman relatif jauh dari kediaman keluarga Didi, di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan itu. 

"Laailahailallah, Laailahailallah, Laailahailallah... ," demikian lafal tahlil yang diucap para pelayat saat jenazah Didi mulai dimasukkan ke dalam liang lahat. 

"Ya Allah, kami mohon pada-Mu, ampuni dosa-dosa saudara kami, maafkan kesalahannya (Didi). Tiada yang bisa mengampuni dosa selain Engkau. Berikanlah kesabaran bagi keluarga yang ditinggalkan," tutur salah satu ustadz yang memimpin pemakaman Didi. 

Isteri Didi, Uce Sriasih, yang saat itu mengenakan kerudung bewarna biru tua nampak sesekali menyeka air matanya. Begitu pun dengan putra dan putri Didi, Nabila dan Getar. Setelah pemakaman berakhir, Getar meminta maaf kepada khalayak atas kesalahan yang pernah ayahnya lakukan semasa hidup.

"Assalamua'alaikum, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu pemakaman bapak saya, Didi Widiatmoko, saya, mau bilang kalau beliau (Didi) ada salah semasa hidup, semoga dibukakan pintu maafnya," ujar salah seorang putra Didi, Getar. 

"Terima kasih, teman-teman, keluarga, kerabat, Jazakillah Khairan Khatsiron," tambah dia. Selain keluarga, sejumlah rekan semasa hidup Didi, Rina Gunawan, Laudya Cynthia Bella, Isa "Bajaj", Surya Saputra, Dewi Irawan, Cici Tegal, Reni Yajusman, Nia Daniati, pun hadir di pemakaman. 

"Semoga Kang Didi di tempatkan di tempat terindah di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan mendapatkan kekuatan lahir dan batin," ujar Nia. Rintik hujan pun sempat mewarnai pemakaman Didi Petet.
 
Sumber : antaranews.com

Bantuan Indonesia untuk nepal dinilai paling lengkap


Jakarta - Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal menyampaikan bahwa bantuan kemanusiaan Indonesia untuk bencana gempa Nepal dianggap sebagai bantuan yang paling lengkap.

"Untuk bantuan kemanusiaan, kita fokus pada pemberian rumah sakit tenda, perlengkapan untuk operasi, dan kita juga bawa dokter. Bantuan kita considered as (dianggap) yang paling lengkap," kata Lalu Muhammad Iqbal di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, dalam menyiapkan bantuan kemanusiaan untuk bencana gempa Nepal, tim bantuan kemanusiaan dari Indonesia mengingat pengalaman dari pascabencana gempa di Yogyakarta dan Nepal guna menentukan jenis bantuan yang paling dibutuhkan.

"Kita ambil pelajaran dari Yogyakarta dan Aceh, yang paling banyak (setelah gempa) masalah patah tulang sehingga yang banyak dikirim dokter spesialis ortopedi," ujar dia.

Iqbal menyebutkan, bantuan kemanusiaan yang dibawa tim dari Indonesia, antara lain makanan, peralatan atau perlengkapan medis, obat-obatan.

"Semua kebutuhan siklus pengobatan dibawa ke Nepal. Harapannya tim kita bisa merawat lebih lanjut," kata dia.

Direktur PWNI-BHI itu juga menyebutkan bahwa tim bantuan kemanusiaan Indonesia diberi mandat untuk beroperasi di Nepal selama dua minggu, namun dapat diperpanjang sampai dengan tiga bulan bila ada permintaan dari Pemerintah Nepal.

"Tetapi sejauh ini belum ada permintaan resmi untuk tinggal di sana tiga bulan, tetapi tim bantuan kita dianggap sangat bermanfaat dan sangat dibutuhkan," kata Iqbal.

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia mengirimkan tim ke Nepal yang diberi dua tugas utama, yaitu menyampaikan bantuan kemanusiaan bagi warga Nepal dan melakukan evakuasi WNI di Nepal.

Tim bantuan kemanusiaan yang dikoordinasikan oleh Kementerian Luar Negeri tersebut terdiri dari unsur staf Kemlu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, dan Palang Merah Indonesia (PMI).

Sumber : antaranews.com

Nepal dan Lembaga-lembaga Bantuan Internasional saling persalahkan


Kathmandu - Perselisihan pecah antara Nepal dan sejumlah lembaga internasional atas penanganan bantuan yang masuk ke negara itu setelah gempa bumi yang menghancurkan bulan lalu.

Masing-masing pihak menyalahkan yang lain sehingga menimbulkan kebingungan dan penangguhan pemberian bantuan kepada para korban, lapor Reuters.

Usaha-usaha pertolongan telah berjalan lambat mencapai banyak orang yang terkena dampak oleh bencana paling buruk di Nepal dalam lebih 80 tahun, menyebabkan orang-orang yang tak diketahui berapa jumlahnya terdampar, luka-luka dan kelaparan selama berhari-hari.

Gempa bumi berkekuatan 7,8 skala Richter yang melanda 10 hari lalu, telah merenggut lebih 7.500 jiwa dan menyebabkan ratusan ribu warga kehilangan tempat tinggal.

Bantuan semula bertumpuk di bandar udara sementara para pejabat bea cukai Nepal mengecek tiap kiriman untuk mencegah supaya barang-barang komersial tidak lolos.

Para pejabat senior pemerintah mengatakan pengecekan bea cukai diperlukan sebab mereka tidak tahu barang apa yang masuk ke negara itu.

Pasokan-pasokan, termasuk barang-barang tak diperlukan Nepal dan banyak pekerja pertolongan tiba tanpa dokumen-dokumen memadai masuk ke negara itu, memperumit usaha-usaha menggerakkan upaya bantuan, kata para pejabat.

"Banyak donor mengirim bahan-bahan bantuan bahkan tanpa berkonsultasi dengan kami tentang apa yang kami perlukan," kata Laxmi Prasad Dhakal, seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri.

Beberapa pekerja pertolongan, sementara itu, mengatakan mereka frustrasi dengan apa yang mereka saksikan terkait penundaan-penundaan birokrasi dan kurangnya koordinasi oleh pemerintah.

Seperti contoh, Huijbrechts Marcel dari tim "Urban Search and Rescue" Belanda berada di Nepal bersama tim-tim dari empat negara lainnya, termasuk tentara Nepal, di satu rumah untuk mencari penyintas.

"Ketika kami tiba di sini sama sekali tak ada koordinasi," ujar Marcel.

Frustrasi karena penundaan-penundaan dan kurangnya koordinasi, beberapa donor mengelakkan pemerintah dan mengirim langsung bantuan melalui lembaga-lembaga swadaya masyarakat untuk pendistribusian, dengan menambahkan ketaksetujuan, kata seorang pembantu Perdana Menteri Sushil Koirala.

"Ada perbedaan-perbedaan antara pemerintah dan beberapa donor soal ini," kata pembantu itu.

Kebingungan terjadi kendati sudah bertahun-tahun ada persiapan oleh pemerintah dan lembaga-lembaga bantuan internasional untuk menangani bencana seperti itu; Nepal berada di salah satu zona paling aktif secara seismik dunia.

sumber: antaranews.com

Korban jiwa akibat gempa Nepal capai 7.365


Kathmandu - Korban jiwa akibat gempa yang mengguncang Nepal pada 25 April sudah bertambah menjadi 7.365 orang dan jumlah korban cedera tercatat 14.366 orang sementara otoritas negara itu mulai menyiapkan skema rekonstruksi.

Komisi Perencanaan Nasional (National Planning Commission/NPC) Nepal sedang menyusun rencana rekonstruksi dan rehabilitasi, yang akan segera disampaikan ke pemerintah dan komunitas internasional.

Govinda Pokhrel, wakil kepala NPC, menyatakan kepada media lokal bahwa "tugas menilai kerusakan akibat gempa serta penyiapan rencana layak dilakukan secara simultan."

NPC menggelar diskusi yang dihadiri oleh pada ahli rekonstruksi pada Minggu, antara lain membahas permukiman warga di daerah perbukitan dan pegunungan yang terdampak gempa.

Kementerian Pembangunan dan Pengembangan Perkotaan sudah membentuk satuan tugas khusus untuk mengumpulkan data-data kerusakan akibat gempa berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri.

Sumber-sumber dari Kementerian Dalam Negeri mengatakan otoritas sudah menginstruksikan pemerintah daerah menyampaikan data-data kerusakan akibat gempa sesegera mungkin.

Menurut statistik kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sekitar 600.000 rumah di negara berpenduduk 28 juta jiwa itu rusak akibat gempa.

Data PBB juga menunjukkan bahwa delapan juta warga Nepal terdampak gempa, sedikitnya dua juta di antaranya membutuhkan tenda, air, makanan dan obat-obatan.

PBB dan organisasi internasional yang lain sudah mengajukan permohonan dana 415 juta dolar AS untuk memberikan bantuan kepada orang-orang yang terdampak gempa besar itu.

Gempa kuat yang mengguncang Nepal mengakibatkan banyak kantor termasuk Kantor Presiden, Markas Pusat Tentara Angkatan Darat dan Mahkamah Agung sebagian rusak.

Menurut penilaian awal Kementerian Pendidikan 4.500 bangunan sekolah pemerintah juga rusak parah akibat gempa.

Otoritas kesehatan menyatakan fasilitas kesehatan di 14 daerah yang paling terdampak gempa membutuhkan perbaikan sebagian atau seluruhnya.

Sementara rumah sakit-rumah sakit di ibu kota Kathmandu masih sangat sibuk. Pada Minggu Pusat Trauma di ibu kota saja menjalankan 98 operasi tulang belakang serta cedera kaki dan kepala sementara Rumah Sakit Tribhuvan University melayani 1. 350 pasien.

Kantor Perdana Menteri sudah memerintahkan Kementerian Budaya, Pariwisata, dan Penerbangan Sipil menyiapkan rencana pelestarian dan pembangunan kembali situs-situs bersejarah, demikian seperti dilansir kantor berita Xinhua.

Sumber : antaranews.com

Bayi Nepal 4 Bulan Ini Ditemukan Hidup di Reruntuhan 22 Jam


Suara Jagad, KATHMANDU - Keajaiban selalu terjadi di setiap bencana. Hal itu juga terjadi di gempa dashyat yang melanda bumi Kathmandu, Nepal. Seorang bayi lelaki usia empat bulan tetap hidup setelah tertimbun di reruntuhan rumahnya selama 22 jam. Sonit Awal, bayi lelaki anak Shyam Awal itu, berhasil diselamatkan tentara Nepal pada Minggu, 26 April 2015 pagi.
Seperti dilansir Kathmandu Today, proses penyelamatan Sonit Awal sempat mengalami kendala. Sebenarnya, para tentara telah berupaya menyelamatkan putra Shyam Awal tersebut hingga Sabtu, 25 April 2015 tengah malam. Namun mereka gagal mengangkat bayi tersebut karena susah mengangkat reruntuhan rumah akibat gempa berkekuatan 7,9 SR. Mereka memutuskan mundur dari lokasi.

Di tengah keputusasaan itu, tangisan Sonit Awal dari balik reruntuhan terdengar oleh orang-orang. Minggu pagi, para tentara kembali datang untuk menyelamatkan Sonit Awal. Baru pukul 10.00 waktu Nepal, tubuh si Sonit Awal berhasil diangkat.

Sonit Awal dilaporkan dalam keadaan baik. Wajahnya berdebu ketika diangkat dari balik reruntuhan. Ia menangis kencang begitu diangkat tentara. Bayi itu dirawat di Rumah Sakit Bhaktapur untuk diperiksa lebih lanjut. Petugas telah membersihkan luka-luka di tubuh Sonit Awal.
sumber : http://www.tempo.co/read/news/2015/04/30/118662306/Bayi-Nepal-4-Bulan-Ini-Ditemukan-Hidup-di-Reruntuhan-22-Jam

 
Copyright © 2014 Suara Jagad. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Template by Creating Website and CB Blogger