Mereka menilai, berbagai kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintahan Jokowi-JK dari sektor ekonomi hingga sektor pendidikan di negeri ini membuat rakyat Indonesia semakin kesulitan dan bingung menghadapi realita hidup di negeri ini.
Mereka mencontohkan dari kebijakan menaikan dan menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sejak 17 November 2014 hingga sekarang membuat seluruh rakyat Indonesia merasakan dampak yang menyulitkan kehidupan.
Kebijakan kenaikan BBM membuat janji-janji politik yang disampaikan Jokowi-JK sewaktu kampanye dinilai tidak terbukti sama sekali, bahkan bertolak belakang dari semua janji-janji tersebut.
“Barangkali kita bisa mengatakan Jokowi-JK tidak memiliki mimpi-mimpi indah untuk negeri ini atau Jokowi-JK hanya memiliki mimpi indah untuk diri mereka sendiri. Tragis,” ujar Koordinator Lapangan, Afdhal Dinil Haq saat ditemui disela-sela demo.
Pada momen memperingati Hari Kebangkitan Nasional (20 Mei) dan masa-masa reformasi (1998), Afdhal mengatakan, masyarakat mesti bisa kembali mengingat perjuangan-perjuangan tulus anak-anak revolusi, harus mengingat perjuangan tulus Soetomo mendirikan Budi Oetomo pada 20 Mei 1908, serta berterima kasih kepada perjuangan mahasiswa, buruh dan rakyat Indonesia pada masa reformasi.
“Kami sebagai rakyat dan mahasiswa yang mengatasnamakakan rakyat Indonesia menyatakan tiga tuntutan, yaitu segera tuntaskan permasalahan hukum yang ada dan diberikan kepastian hukum kepada masyarakat, percepat realisasi pembangunan ekonomi yang pro rakyat sesuai Amanah UUD 45. Kami juga menilai Jokowi-JK tidak bisa menjalankan amanah UUD 45 selaku kepala negara, oleh karena itu kami meminta Jokowi untuk mundur,” tegas Afdhal.
Dalam aksi unjukrasa ini, para mahasiswa melakukan longmarch dari Lapangan Kantin menuju gedung DPRD Bukittinggi yang berjarak sekitar 800 meter.
Meski curah hujan mengguyur dengan lebat, namun para mahasiswa tak patah semangat untuk memperjuangkan kepentingan rakyat.
Dalam aksi itu, sejumlah mahasiswa yang berasal dariberbagai kampus yang ada di Bukittinggi ini juga melakukan aksi tutup mulut dengan cara menutup mulut dengan lak ban warna hitam sambil bertelanjang dada, yang menggambarkan masih banyaknya penderitaan yang dialami oleh masyarakat.
Post a Comment