"Di Pasar Induk Cipinang tidak ada beras plastik," ujar Dwi, saat dihubungi melalui sambungan telepon oleh VIVA.co.id pada Rabu 20 Mei 2015.
Dwi mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir mengonsumsi beras yang dibeli dari pasarnya. PT Food Station Tjipinang Jaya selalu memonitor peredaran beras yang dijual, dengan cara memastikan beras tersebut hanya berasal dari persawahan yang selama ini memang telah terjamin produksi berasnya.
Ke depannya, Dwi mengatakan, Food Station berencana untuk membangun sebuah laboratorium yang berfungsi untuk menguji sampel-sampel beras yang diperjualbelikan di pasarnya. Pembangunan laboratorium itu akan dilakukan dengan menggandeng Badan Pengawas Obat dan Makanan DKI Jakarta.
"Tujuan Pemerintah Provinsi DKI mendirikan PT Food Station Tjipinang Jaya adalah untuk menjaga pasokan, mengendalikan harga, serta menjamin kualitas beras yang dikonsumsi warga Jakarta," ujar Dwi.
PT Food Station Tjipinang Jaya adalah Badan Usaha Milik Daerah yang didirikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada tahun 1974.
Perusahaan tersebut, saat ini, menjalankan fungsinya dalam bidang distribusi, penjualan, jasa pergudangan, jasa pertokoan, dan jasa pengangkutan komoditi beras dengan mengelola Pasar Induk Beras Cipinang.
Pasar Induk Beras Cipinang merupakan salah satu pusat perdagangan beras terbesar di Indonesia. Tak kurang dari 40.000 ton beras diperjualbelikan setiap harinya di pasar tersebut. (asp)
viva.co.id

Post a Comment