Acara dibuka dengan laporan dari ketua ketua panitia Ria Riski Marsuki, dalam laporannya ia menyisipkan harapan agar kegiatan ini bisa menambah wawasan tentang dunia jurnalistik. Sementara itu, ketua PPIT Nanchang, Ummy Fadhilah dalam sambutannya mengatakan bahwa pelatihan jurnalistik ini adalah kegiatan yang pertama kali dilakukan oleh pelajar Indonesia khususnya di lingkup cabang dan diisi oleh narasumber profesional yang sedang menempuh kuliah di Tiongkok. Ia juga berharap agar kegiatan ini bisa melahirkan penulis-penulis baru dari PPIT Nanchang.
Pelatihan ini menghadirkan dua pemateri yang sudah ahli di bidang jurnalisme dan penulisan artikel yakni Agus Fathuddin Yusuf selaku wartawan senior Harian Suara Merdeka Jawa Tengah. Ia membawakan materi Menyajikan Berita di Media Massa. Dan Ahmad Syaifuddin Zuhri, mahasiswa S2 jurusan Hubungan Internasional Universitas Nanchang, membawakan materi 'Kiat Menulis Artikel dan Menembus Media Massa'.
Agus Fathudin Yusuf dalam materinya menyampaikan bahwa kemajuan teknologi dan informasi dewasa ini menuntut wartawan ataupun penulis lepas dalam menulis berita tidak hanya cukup dengan 5W1H (who, why, when, where, which dan how) saja. Tetapi, perlu menambahkan S atau security. “Unsur keamanan dianggap perlu demi menjamin keamanan wartawan ataupun penulis itu sendiri”, tambah Pak Agus, sapaan akrabnya yang juga wakil ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Jateng ini.
Sedangkan, Ahmad Syaifuddin Zuhri mengatakan bahwa dalam menulis artikel itu harus update atau mengangkat fenomena terkini. Dan yang paling penting dalam menulis artikel itu harus diisi dengan data pendukung. “Membumbui tulisan dengan data yang akurat adalah kunci ketajaman artikel, dan untuk menembus media massa kita harus jeli dan mengikuti karakter pola penulisan dari media yang dituju,” imbuh pria yang selama kuliah di Tiongkok, tulisannya banyak menghiasi media lokal dan nasional tersebut.
"Menulis ibarat sudah menjadi candu. Semakin sering menulis dan dimuat di media massa, semakin membikin ketagihan untuk menulis. Pengalaman dan keahlian inilah yang ingin ditularkan oleh dia kepada seluruh peserta pelatihan jurnalistik," tambahnya.
Kegiatan ini semakin menarik ketika sesi tanya-jawab dibuka, antusiasme para peserta pelatihan sangat besar. Berbagai pertanyaan pun bermunculan. Salah seorang peserta menanyakan bagaimana cara menghadapi kesulitan dalam memulai menulis? Kedua pemateri tersebut mempunyai jawaban yang seirama bahwa menulis itu perlu dipaksa. Menulis bagai mata pisau, semakin diasah semakin tajam, semakin banyak menulis semakin ahli.
Di akhir acara, para pemateri menantang para peserta untuk mengaplikasikan materi yang sudah didapatkan. Peserta diminta untuk menuliskan berita singkat dari kegiatan Pelatihan Jurnalistik ini. Di samping itu pemateri meberikan motivasi kepada peserta agar berani untuk menulis dengan slogannya dalam bahasa mandarin 'Xin Hao, Xing Hao, Ming Neng Gai Hao' yang artinya hati baik, perbuatan baik, nasib akan berubah baik.
Semoga berakhirnya kegiatan hari ini tidak mengakhiri semangat peserta pelatihan untuk menulis, tetapi semakin memacu para peserta untuk berlomba-lomba menggali bakatnya dalam menulis. Agar mahasiswa tidak hanya ahli di bidangnya masing-masing. Tetapi, mempunyai nilai tambah yaitu keahlian menulis yang dimilikinya.(afr)
okezone.com
Post a Comment