Berita Internasional    Politik    Sosial    Budaya    Ekonomi    Wisata    Hiburan    Sepakbola    Kuliner    Film   

Home » , » DPR Usul Sidang Isbat Penentuan Ramadhan Digelar Tertutup

DPR Usul Sidang Isbat Penentuan Ramadhan Digelar Tertutup

Posted by Suara Jagad on Monday, June 8, 2015


Suara Jagad - Dewan Perwakilan Rakyat mengusulkan kepada Kementerian Agama, agar sidang isbat penentuan awal Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri digelar secara tertutup.

Alasannya, sidang itu membahas hal-hal teknis berdasarkan hukum Islam dan astronomi, atau falak yang hanya dapat dipahami para ahli, tidak masyarakat umum. Kalau terjadi perbedaan pendapat, para ahli tak menyoal karena masing-masing punya dasar. Tetapi, masyarakat dibuat bingung harus mengikuti pendapat yang mana.

"Tahun ini, saya dengar awal Ramadhan dan Lebaran diperkirakan tidak akan ada perbedaan. Hampir semua ormas Islam akan menetapkan awal Ramadhan dan Lebaran secara bersamaan," kata Ketua Komisi VIII, DPR, Saleh Daulay, melalui siaran persnya, Minggu 7 Juni 2015.

Pada periode pemerintahan lalu, sidang isbat sering disiarkan secara langsung di televisi. Masyarakat yang ingin mengetahui awal Ramadhan dan Lebaran banyak yang menyaksikan.
Namun, kadang-kadang sidang isbat sering menyisakan perdebatan di tengah masyarakat. Tidak jarang ada kelompok masyarakat yang menyalahkan kelompok masyarakat yang lain. Padahal, argumentasi penetapan awal Ramadhan dan Lebaran yang berbeda itu belum tentu mereka pahami.

"Kadang ada juga ada kalimat-kalimat yang tidak bijak keluar dari peserta sidang isbat. Akibatnya, ada kelompok lain yang berbeda pandangan merasa diadili dan dianggap salah. Padahal, pandangan mereka juga memiliki dasar dan rujukan syar'i (hukum Islam) yang dapat dipertanggungjawabkan," ujar Saleh.

Dalam konteks itu, pada waktu rapat dengar pendapat dengan Dirjen Bimas Islam Kemenag beberapa hari lalu, Komisi VIII DPR meminta sidang isbat dilakukan secara tertutup. Pemerintah pun diminta menjadi fasilitator yang baik dan adil bagi seluruh umat beragama. Kalau pun ada perbedaan, Kemenag tidak boleh seakan berpihak pada satu kelompok tertentu.

"Dirjen Bimas Islam sudah berjanji bahwa sidang isbat akan dilakukan tertutup. Mereka juga menjanjikan bahwa akan tetap menghormati perbedaan pandangan jika memang ada," ujarnya. (asp)

viva.co.id

SHARE :
CB Blogger

Post a Comment

 
Copyright © 2014 Suara Jagad. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Template by Creating Website and CB Blogger