PSSI: Ayo Timnas U-23, Buktikan pada Menpora

Suara Jagad - Tim nasional Indonesia U-23 harus menghadapi SEA Games 2015, di tengah konflik antara Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Para skuad "Garuda Muda" pun diminta tetap fokus pada urusan di lapangan saja.

Nasib timnas U-23 yang akan terbang ke Singapura sempat penuh tanda tanya, karena Indonesia terancam sanksi FIFA imbas dari Surat Keputusan Kemenpora untuk membekukan PSSI.

Beruntung, FIFA memberikan keringanan hukuman dan mengijinkan timnas U-23 untuk tampil di SEA Games 2015, meski hukuman berat dijatuhkan oleh federasi sepakbola dunia tersebut (tak boleh tampil dan dikucilkan dari dunia internasional).

Sempat tumbang 2-4 pada laga perdana melawan Mynmar, timnas U-23 berhasil mencatatkan kemenangan sensasional 6-1 atas Kamboja. PSSI pun memberikan apresisasi tersendiri untuk tim asuhan Aji Santoso tersebut.

"Mereka anak-anak muda terbaik Indonesia. Saya yakin, bisa mengatasi itu. Kami (PSSI) juga tidak berdiam diri untuk bangkitkan spirit tim. Itu terbukti kan di laga kedua lawan Kamboja, mereka tampil luar biasa,” terang ketua umum PSSI, La Nyalla Mattalitti, kepada VIVA.co.id, ketika ditemui di Banyuwangi, Minggu 7 Juni 2015.

Setelah ini, Indonesia akan menghadapi Filipina dan Singapura dalam perjudian menuju babak semifinal. La Nyalla pun yakin, timnas U-23 bsia meraih hasil positif, selain demi mengejar bonus, tetapi juga untuk membungkam pihak yang selama ini berbicara miring terhadap sepakbola nasional.

 “Semua lawan berat. Ini yang harus dipahami. Evan Dimas dan kawa-kawan harus membuktikan kepada bangsa Indonesia bahwa mereka bisa juara. Saya optimis, mereka mampu memenuhi target emas di SEA Games kali ini. Kami telah menyiapkan bonus sebesar Rp1 miliar jika juara," ungkapnya.

“Tapi saya tak ingin kemenangan itu demi mengejar target bonus. Motivasinya harus diutamakan bahwa berjuang untuk Merah Putih dan memberi bukti kepada Menpora," lanjut La Nyalla.

viva.co.id