PADANG –
Sejumlah mahasiswa di Kota Padang mengharapkan agar Kementerian Riset
dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristek-Dikti), tidak
menghapuskan skripsi sebagai suatu syarat kelulusan sebagai langkah
untuk mencegah ijazah palsu.
“Skripsi merupakan hasil perjuangan menahun dari mahasiswa selama
berkuliah, amat disayangkan bila itu dihapuskan dari syarat untuk
lulus,” kata mahasiswa Universitas Ekasakti Padang, Hendri di Padang,
Rabu (10/6).
Menurutnya mencari judul kemudian mengolah hingga menampilkan skripsi
dalam seminar merupakan pengalaman berharga bagi mahasiswa untuk
kuliah.
Dengan kurikulum yang terstruktur setiap langkah demi langkah
pembuatan skripsi tersebut telah memberikan kesan pada mahasiswa bahwa
tidak mudah untuk menjadi sarjana.
Selain Hendri, mahasiswa Universitas Andalas (Unand) Padang, Ayu Lestari juga memiliki harapan yang sama.
Menurutnya skripsi merupakan tolok ukur kelulusan mahasiswa di
perguruan tinggi. “Selain itu secara kandungan ilmu, skripsi lebih
banyak memiliki referensi daripada sekedar laporan akhir saja,” ucapnya.
Senada dengan itu mahasiswa Universitas Negeri Padang, Firman
mengatakan kunci menjadi sarjana berada pada tugas akhir atau skripsi.
Sebab menurutnya semua ilmu yang telah dipelajari selama kuliah ada
di dalamnya. “Sekalipun itu politeknik atau jurusan yang mengharuskan
praktik, tetap saja skripsi masih dibutuhkan untuk kelulusannya,
ujarnya. (*/aci)
sumber : anatara
Sejumlah Mahasiswa di Padang Tolak Penghapusan Wajib Skripsi
Posted by Suara Jagad on Thursday, June 11, 2015
CB Blogger |
|
Labels:
berita regional,
pendidikan
Post a Comment